ANEMIA
11. Anemia Defisiensi Besi
A. Pengertian
Anemia
Defisiensi Besi (ADB) adalah anemia akibat kekurangan zat besi untuk sintesis
hemoglobin dan merupakan defisiensi nutrisi yang paling banyak pada anak dan
menyebabkan masalah kesehatan yang paling besar di seluruh dunia terutama di hromb
sedang berkembang termasuk Indonesia.
B. Terapi
a)
Besi
Oral
Garam
Besi
|
Kandungan Besi
|
Ferro Sulfat
|
20%
|
Ferro Glukonat
|
12%
|
Ferro Fumarat
|
33%
|
Besi Karbonat
|
100%
|
Kompleks Besi Polisakarida
|
100%
|
a.
Mekanisme kerja: zat besi membentuk inti
dari cincin heme Fe-porfirin yang bersama-sama dengan rantai globin membentuk
hemoglobin.
b.
Khasiat: pencegahan dan pengobatan
anemia defisiensi besi.
c. Dosis:
200 mg per hari dalam 2 – 3 dosis terbagi.
d. Efek
samping: noda pada gigi, nyeri abdominal, konstipasi, diare, mual, warna feses
gelap.
b)
Besi Parenteral
Garam
Besi
|
Kandungan
Besi
|
Na – Besi
Karbonat
|
62,5
mg besi / 5 mL
|
Besi Dekstran
|
50 mg besi / mL
|
Besi Sukrosa
|
20 mg besi / mL
|
a.
Mekanisme kerja: zat besi membentuk inti
dari cincin heme Fe-porfirin yang bersama-sama dengan rantai globin membentuk
hemoglobin.
b.
Khasiat:
·
Na – Besi Karbonat: Anemia defisiensi
besi pada pasien yang menjalani hemodialisis kronis dan menerima terapi
suplemen dan eritropoietin.
·
Besi Dekstran: Anemia defisiensi besi
pada pasien yang tidak memungkinkan diberikan terapi oral.
·
Besi Sukrosa: Anemia defisiensi besi
pada pasien yang menjalani hemodialisis kronis dan menerima terapi suplemen epoietin
alfa.
c.
Dosis:
·
Na – Besi Karbonat: 8 X 125 mg
·
Besi Dekstran: 10 X 100 mg
·
Besi Sukrosa: 10 X 100 mg
d.
Efek samping :
·
Na – Besi Karbonat: Kram, mual, muntah,
flushing, hipotensi, pruritus.
·
Besi Dekstran: Rasa sakit, noda coklat
pada tempat injeksi, flushing, hipotensi, demam, anafilaksis.
· Besi
Sukrosa: Kram kaki, hipotensi.
22. Anemia Defisiensi Asam Folat
A. Pengertian
Anemia defisiensi
asam folat adalah berkurangnya sel darah merah
(eritrosit) atau anemia akibat kurangnya asam folat.
B. Terapi
: Asam Folat
a.
Mekanisme kerja: folat berperan dalam
sintesis hrombosisin dan pemeliharaan eritropoiesis normal.
b.
Khasiat :
·
Anemia megaloblastik yang disebabkan
defisiensi asam folat
·
Peningkatan kebutuhan asam folat pada
kondisi kehamilan
·
Profilaksis defisiensi asam folat pada
pemakaian antagonis asam folat
c.
Dosis: : folat oral 1 mg
setiap hari selama 4 bulan
a.
Efek samping: perubahan pola tidur,
sulit berkonsentrasi, iritabilita, anoreksia, mual, distensi abdominal,
flatulensi.
23. Anemia Defisiensi Sianokobalamin
A. Pengertian
Anemia
Defisiensi Sianokobalamin adalah anemia akibat kekurangan B12
B. Terapi:
vitamin B12 (sianokobalamin)
a.
Mekanisme kerja: merupakan kofaktor yang
mengaktivasi koenzim asam folat
b. Khasiat:
·
Anemia pernisiosa
·
Peningkatan kebutuhan vitamin B12
pada kondisi kehamilan, pendarahan, anemia hemolisis, tirotoksikosis, dan penyakit hati dan ginjal
c.
Dosis: Kobalamin oral 2 mg per hari
selama 1 – 2 minggu, dilanjutkan 1 mg per hari. Sianokobalamin parenteral 1 mg
per hari selama seminggu, dilanjutkan seminggu sekali selama sebulan,
dilanjutkan kobalamin oral per hari.
d.
Efek samping: edema pulmonary, gagal jantung
kongestif, hrombosis hrombos perifer, syok anafilaktik, atropi saraf optic
24. Anemia Gagal Ginjal Kronis
A. Pengertian
Anemia gagal ginjal kronik adalah anemia
yang menyertai pada penyakit gagal ginjal kronik akibat berkurangnya kadar
eritropoeitin.
B. Terapi: Epoetin Alfa
a. Mekanisme
Kerja: menstimulus eritropoiesis
b. Khasiat:
·
Anemia yang berkaitan dengan gagal
ginjal kronis.
· Anemia
yang disebabkan terapi Zidovudin.
· Anemia
pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
· Anemia
pada pasien yang mengalami hrombos.
c.
Dosis: Epoetin intravena 50 – 100
unit/kg, seminggu 3 kali. Dosis dapat dinaikkan menjadi 150 unit/kg, seminggu 3
kali apabila Hb tidak meningkat setelah 6 – 8 minggu. Pada pasien AIDS, dosis
epoetin adalah 300 unit/kg, seminggu 3 kali.
d.
Efek samping: Kenaikan tekanan darah,
Peningkatan jumlah hrombosis (bergantung dosis), Gejala mirip influenza dapat
dikurangi dengan injeksi perlahan selama 5 menit, Peningkatan kadar plasma
kreatinin, urea, dan fosfat, Konvulsi, Anafilaksis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar